Wartanakes.com (Bogor) – Demi merealisasikan kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Esa Unggul Kampus Jakarta melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos).
Bersama Dosen Pembimbing dan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS), FIKES Universitas Esa Unggul menggelar bakti sosial yang diapresiasi masyarakat.
Melalui rangkaian kegiatan ini dapat memberikan dampak baik dalam upaya peningkatan kesadaran dan menjaga kualitas hidup sehat masyarakat, juga diikuti kegiatan penelitian bagi wanita usia subur untuk mendukung program pemerintah mengatasi masalah stunting.
“Hari ini kita melakukan baksos, bakti sosial untuk pengobatan dan juga diikuti penyuluhan kesehatan untuk masyarakat Kampung Tlajung Desa Cikeas Udik,” terang Dr. dr. Duta Liana, MARS., FISQua di area MTZ Al Athosiyah, Kp Tlajung, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/9/2025).
“Acara ini biasanya ini kita lakukan sebagai rangkaian acara Maulid Nabi (Muhammad SAW) setiap tahunnya, alhamdulillah sudah hampir dua puluh tahun kita melakukan ini,” lanjutnya.
Dikatakannya, rasa syukurnya atas kegiatan baksos ini yang mendapatkan tanggapan baik dari kepala desa setempat, dimana sebelumnya pihak panitia telah bekerja sama dengan RT maupun RW. Tentunya hal ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ada di kampung ini.
Sebagai ketua panitia pelaksana, Duta Liana menerangkan bahwa keterlibatan pihak Universitas Esa Unggul sudah tahun ketiga menyelenggarakan baksos tersebut, melibatkan Dokter Umum pada pemeriksaan kesehatan, termasuk Dokter Gigi untuk pemeriksaan gigi anak-anak, pemeriksaan laboratorium dan penyuluhan, yang mana pada tahun ini fokus tentang gizi, anemia dan TBC.
Maka diharapkannya, tingkat kesehatan bagi masyarakat yang berobat ke sini dapat semakin meningkat dan mengutamakan pencegahan daripada mengobati penyakit.
“Yang tidak sakit dapat dicegah, dan yang sakit kita bisa obati hingga masa tiga hari, jika lebih dari itu, maka akan diberikan surat rujukan ke puskesmas terdekat,” jelasnya.
Dikatakannya, pada saat pelaksanaan kali ini juga dibantu oleh puskesmas setempat, para kader, Bidan Desa, sehingga berjalan baik dan terasa solid.
“Tidak hanya dari Universitas Esa Unggul, tapi juga bekerja sama dengan Majelis Taqlim Al Athosiyah, dimana dapat memfasilitasi kita dan mendapatkan dukungan dari para pimpinan desa maupun tokoh masyarakat yang ada disini,” katanya.
Disampaikannya pula, untuk pemeriksaan gigi pada anak kali ini dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, dan juga selama ini bertahun-tahun sudah berjalan baik.
Berkaitan target capaian yang mengikuti baksos, menurut Duta Liana untuk setiap tahunnya meningkat, dan sekarang diharapkan dapat mencapai 200 an orang.
Selain itu, kegiatan baksos kali ini bersamaan dilakukannya penelitian terhadap wanita usia subur dengan usia 15 hingga 35 tahun, dan sesuai aturan WHO. Dimana pihaknya sebagai peneliti ingin mengetahui kadar hemoglobin, anemia pada wanita usia subur di kampung ini agar mereka tetap sehat.
“Karena mereka punya potensi untuk hamil, maka kalau hamil itu bila kondisinya anemia, akan menyebabkan masalah dalam proses kehamilannya, maka dikhawatirkan anak yang dilahirkan juga nanti akan bermasalah, sehingga dapat mengalami stunting atau wasting,” imbuhnya.
“Dan itu pencegahan stunting merupakan program nasional, maka kita coba mencegah sebelum itu terjadi atau cegah sebelum terjadi infeksi,” sambungnya.
Selanjutnya, sebagai Dosen Pembimbing menginginkan agar nanti pada tahun depan akan ada banyak lagi penelitian, kerja sama dengan kepala desa atau lurah, namun bukan hanya di bidang kesehatan saja. Jadi bisa saja dari Universitas Esa Unggul mensupport yang sifatnya non kesehatan.
Untuk itulah kegiatan ini diharapkan dapat dimanfatkan sekali oleh masyarakat dengan adanya pengobatan umum dan pemeriksaan gigi secara gratis serta penyuluhan.
“Kita berharap target peserta baksos tercapai dan bahkan lebih, yang mana harapan kita pula dan pada akhirnya supaya masyarakat lebih sehat. Kalau masyarakat kurang peduli pada kesehatannya dan segan mendatangi puskesmas, maka dengan acara seperti ini untuk menjaring atau memotivasi mereka untuk memeriksa kesehatannya,” tuturnya.
Diinformasikannya pula, kegiatan baksos diantaranya adalah pemeriksaan laboratorium, tensi nadi, berat dan tinggi badan, pemeriksaan oleh Dokter, juga pengobatan yang diatur masanya hanya 3 hari saja.
“Jika ada yang kronis, maka kita akan membuat rujukan ke puskesmas untuk berobat lanjutan disana,” pungkasnya.
Kesuksesan pelaksanaan kegiatan baksos ini juga berkat dukungan dari Dokter, Perawat, Bidan dan Analis Laboratorium RS Satya Negara – Jakarta Utara, dikoordinir Ns. Tati Susilawati, S.Kep., MARS, yang dipercaya sebagai wakil ketua panitia pelaksana. (EG)