Lingkungan, Manusia, dan Biodiversitas: Pentingnya Menerapkan Pendekatan One Health
Perubahan ekosistem dan penularan patogen satwa liar telah menyebabkan munculnya banyak penyakit baru pada manusia. Dalam konteks ini, penting bagi kurikulum pengajaran, terutama di universitas, untuk memasukkan isu-isu lingkungan, manusia, dan biodiversitas ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendefinisikan pendekatan One Health sebagai upaya terpadu yang menggabungkan semua pendekatan untuk mencapai keseimbangan berkelanjutan dan optimalisasi kesehatan manusia, biodiversitas, dan ekosistem.
Pengertian One Health
One Health adalah pendekatan yang mengakui hubungan yang erat antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Pendekatan ini mengakui bahwa kesehatan manusia tidak dapat dipisahkan dari kesehatan hewan dan lingkungan di sekitarnya. Dalam konteks ini, perubahan ekosistem dan penularan patogen dari satwa liar dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan manusia.
Implementasi One Health
Untuk mengatasi masalah ini, WHO, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) telah sepakat dan menyusun panduan untuk mengimplementasikan pendekatan One Health pada tingkat negara. Panduan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua sektor terlibat dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang melibatkan interaksi antara manusia, hewan, dan lingkungan.
Penerapan One Health pada tingkat negara melibatkan kerjasama antara berbagai sektor, termasuk kesehatan manusia, kesehatan hewan, pertanian, lingkungan, dan sektor terkait lainnya. Pendekatan ini memungkinkan adanya kolaborasi dalam pemantauan, deteksi, respons, dan pencegahan penyakit yang melibatkan interaksi antara manusia, hewan, dan lingkungan.
Manfaat One Health
Penerapan pendekatan One Health memiliki manfaat yang signifikan. Pertama, pendekatan ini memungkinkan deteksi dini dan respons cepat terhadap penyakit yang berasal dari hewan atau lingkungan. Dengan adanya kerjasama antara sektor kesehatan manusia dan hewan, penularan penyakit dapat diidentifikasi lebih awal sehingga langkah-langkah pencegahan dapat segera dilakukan.
Kedua, pendekatan One Health juga memperkuat pemahaman tentang keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Dalam konteks ini, pendekatan ini dapat meningkatkan kesadaran tentang perlunya menjaga keberagaman hayati (biodiversitas) dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Ketiga, pendekatan One Health juga dapat memberikan manfaat ekonomi. Dengan adanya kerjasama antara sektor kesehatan manusia dan hewan, biaya pencegahan dan pengendalian penyakit dapat dikurangi. Selain itu, pendekatan ini juga dapat mendorong inovasi dalam pengembangan vaksin, obat-obatan, dan teknologi lainnya untuk mencegah dan mengendalikan penyakit.
Kesimpulan
Penerapan pendekatan One Health pada tingkat negara merupakan langkah yang penting dalam mengatasi masalah penyakit yang berasal dari perubahan ekosistem dan penularan patogen satwa liar. Melalui kerjasama antara sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, pendekatan ini dapat memastikan deteksi dini, respons cepat, dan pencegahan penyakit yang melibatkan interaksi antara manusia, hewan, dan lingkungan. Selain itu, pendekatan One Health juga dapat memperkuat pemahaman tentang keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi kurikulum pengajaran, terutama di universitas, untuk memasukkan isu-isu lingkungan, manusia, dan biodiversitas ini dan mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya pendekatan One Health.