Pelatihan Sembelih Halal & Manajemen Kurban 2025 di Kec Cipayung : Menjaga Kualitas Daging Agar Sehat Dikomsumsi

6 Min Read

Wartanakes.com (Jakarta) – Upaya Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM-NU) Kecamatan Cipayung bekerja sama dengan Dakwah Sembelih Halal (DSH) Jakarta Timur memberikan wawasan terhadap masyarakat berkaitan pentingnya proses penyembelihan halal dan mewujudkan masyarakat yang peduli sembelihan halal terealisasi.

Melalui fasilitasi dan dukungan pihak Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Baznas (Bazis) Jakarta Timur, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kec Cipayung maka terselenggaranya Pelatihan Sembelih Halal dan Manajemen Kurban 2025 bagi masyarakat.

Acara dihadiri KH. Nur Alam Bachtir (Pengurus Baznas DKI Jakarta), H. Panangaran Ritonga (Camat Cipayung), Fiqi Aryanda (Anggota Dewan Kota Jaktim), Acmad Zaidun (Kepala KUA Kec Cipayung), Ustadz Amri Fathah Ajie (Ketua MWC- NU Kec Cipayung), KH. Kholiluddin (Ketua DMI Kec Cipayung) dan tamu undangan lainnya.

“Kegiatan kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, itu salah satu kewajiban bagi umat Islam khususnya terkait dengan kurban,” terang KH. A. Nur Alam Bachtir usai memberikan arahan di Kantor Kec Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

“Sebenarnya kurban itu tanda kepeduliaan dengan sesama, jadi itu namanya ibadah sosial atau dimensi sosialnya,” lanjutnya.

Disampaikannya, bahwa manusia terbaik adalah yang paling banyak memberikan manfaat pada sesama, sehingga pelatihan seperti ini harus dilestarikan, bahkan dikembangkan atau kolaborasinya diperluas.

“Kalau sekarang ini hanya lima lembaga atau organisasi, bila perlu nantinya sepuluh atau lebih yang turut terlibat,” harapnya.

Berkaitan unsur kesehatan, diungkapkannya bahwa kegiatan ini salah satu pengarahan atau tutorial terkait bagaimana penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syar’i dan menjaga daging kurban itu agar tetap sehat dikonsumsi.

Bahkan dijelaskannya, saat pemotongan hewan berlangsung, maka darah yang berada di dalam organ jantung harus keluar semua, karena kalau ada yang tersisa itu kurang bagus dan akan berdampak pada daging kurbannya.

Menurutnya hal-hal seperti itu salah satu diantara hikmah dari pelajaran melalui tutorial atau pelatihan sekarang ini.

“Maka tuntaskan di saat proses pemotongan, jika ada urat-urat dari saluran darah pada leher hewan qurban itu harus putus semua. Jadi penyembelih itu jangan dulu pergi meninggalkan hewan kurban setelah habis memotongnya, karena harus memastikan kematian dari hewan yang dipotong” pungkasnya.

Sementara itu Camat Cipayung H. Panangaran Ritonga mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya proses sosialisasi atau Pelatihan Sembelih Halal dan Manajemen Kurban melalui pengisian materi dari pemateri yang berkompeten.

Dikatakannya, manfaat kegiatan ini yaitu berkaitan halal yang sesuai hukum syariah sudah terpenuhi, kemudian dengan manajemen pengelolaan hewan kurban yang baik itu dapat menghasilkan daging yang sehat untuk dikonsumsi.

“Jadi seharusnya memang bagaimana mengelola daging kurban ini, supaya dagingnya awet atau terjamin mutu dagingnya, itulah dampak atau manfaat dari materi pengelolaan daging tersebut,” ucapnya.

Bahkan saat dirinya memberikan sambutan, disampaikan juga bahwa daging kurban yang akan dikonsumsi diharapkan dagingnya itu terjamin kehalalannya.

“Karena daging yang bergizi itu akan cenderung membuat badan kita sehat secara fisik, tapi kalau mengkonsumsi makanan haram atau halal itu dapat mempengaruhi mental kita, baik atau tidak baiknya, saya kira disitu akan dampaknya,” jelasnya.

Untuk itulah Camat Cipayung sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh LTM-NU Kec Cipayung berkolaborasi dengan Dakwah Sembelih Halal (DSH), yang didukung juga oleh Baznas dan pihak terkait lainnya, kemudian kegiatan seperti ini diinginkannya kembali terlaksana.

Diharapkannya kegiatan ini dapat berkelanjutan setiap tahun dan diprogramkan, kemudian sasaran peserta yang pertama yaitu bagi DKM Masjid dan Musholah, yang mana pasti melakukan kegiatan penyembelihan hewan kurban.

Maka dimungkinkan untuk kedepannya melibatkan peserta dari pihak RT atau RW, dikarenakan terkadang mereka juga ada yang melakukan penyembelihan hewan kurban secara mandiri.

“Kami apresiasi dan terus mensupport, juga bisa memfasilitasi, maka kami juga nanti siap memfasilitasinya, supaya program itu nantinya seiring dan sejalan,” tutupnya.

Kemudian selaku Ketua Panitia Pelaksana, Ustadz Sigit Karsono usai kegiatan pelatihan juga menerangkan bahwa pelatihan ini dapat terselenggara dengan baik atas dukungan pihak Kecamatan Cipayung dan pihak lain yang terlibat.

“Kami berharap kepada para peserta menjadi juru dakwah, bukan hanya juru sembelih untuk memberikan ilmunya kepada lingkungan sekitar,” ungkapannya yang dharapkan kepada peserta.

Menurutnya, hal ini dilakukan karena hingga saat ini masyarakat hanya sebatas bisa menyembelih saja, tapi masih ada juga yang peduli dengan hal kehalalan dan termasuk juga ke toyibban atau kebaikan.

“Jadi kalau halal mungkin hanya bisa menyembelih secara halal tapi toyib, maka ada juga faktor kesehatan yang jadi pertimbangan, sehingga dimaterikan dalam pelatihan ini,” sebutnya

Ditambahkannnya, ada penjelasan saat pelatihan ini berkaitan dengan daging kurban yang baik seperti apa, berapa lama daging itu berposes sebelum didistribusikan, termasuk juga materi berkaitan untuk menghindari darah yang menempel pada daging qurban, dan hal itu yang merupakan salah satu dasar untuk menjaga kualitas daging.

“Jadi daging yang sehat itu, daging yang tidak banyak mengandung darah, yang mana darah itu bisa mengumpal, bisa bercampur dengan daging, karena melakukan penyembelihan tidak secara hukum syariat, atau juga tidak pada faktor kehalalan. Untuk itulah bila bicara kehalalan juga diikuti toyyib, maka menjadi halalal dan toyyiban.

Melalui pelatihan ini diharapkan agar para peserta dapat menyembelih secara syar’i dengan aspek kehalalan dan daging yang dihasilkan menjadi daging kurban yang toyyib/baik untuk di distribusikan ke masyarakat, dimana memang ajangnya satu tahun sekali.

“Setelah mengikuti pelatihan hari ini, semoga para peserta bisa mengamalkan ilmu maupun wawasan yang didapat,” pungkas Ustaz Sigit Karsono, yang juga sebagai pemateri dari DSH. (Red)

 

 

 

 

 

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version